Guruberbahasa.com-Metafora dalam novel sang pemimpi
Metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang impl isit -- jadi tanpa kata atau sebagai — dua hal yang berbeda ( Moeliono, 1989: 175).
Hasil analisis dalam novel Sang Pemimpi terdapat 4 data gaya bahasa metafora , yaitu sebagai berikut.
1) Sorot matanya dan gerak - geriknya sedingin es (SP, 6) .
Kalimat tersebut dikat egorikan sebagai gaya bahasa metafora karena sorot mata dibandingkan de ngan dinginnya es. Maksud kalimat di atas gerik - gerik dan sorot matanya sangat kaku dan dingin.
2) Pak Mustar berubah menjadi monster karena justru anak lelaki satu - satunya tak diterima d i SMA Negeri itu (SP, 6).
Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora karena sikap Pak Mustar tiba - tiba berubah menjadi monster yaitu dengan wajah yang mengerikan, karena justru anak lelakinya malah tidak diterima di SMa Negeri itu.
3) ... Pak Mustar menjadi seorang guru bertangan besi (SP, 10) . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora karena Pak Mustar 70 dicap menjadi guru yang bertangan besi, yaitu beliau sangat keras dan disiplin dalam mengajari siswanya.
4) Hari ini seperti hari Columbus menemukan Amerika (SP, 174) . Kalimat tersebut dikategorikan sebagai gaya bahasa metafora karena pada hari itu merupakan hari yang bersejarah, ibaratnya seperti Columbus menemukan Amerika.
Alegori
Alegori adalah gaya bahasa perbandingan yang bertau tan satu dengan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh . Hasil analisis d alam novel Sang Pemimpi terdapat 3 data gaya bahasa alegori , yaitu sebagai berikut.
1) Sang ayah, dengan kedua tangannya, memeluk, merengkuh, menggeng gam seluruh anggota keluarganya (SP, 7 8) . Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena sang ayah dengan kedua anaknya mempunyai tautan yaitu sebagai anggota keluarga dengan memeluk, merengkuh, serta menggenggam itulah yang dilakukannya.
2) Pada momen ini kami memahami bahwa pe rsahabatan kami yang lama dan lekat lebih dari saudara, berjuang senasib sepenanggungan, bekerja keras bahu membahu sampai titik keringat terakhir untuk sekolah dan keluarga, tidur sebantal, makan sepiring, susah senang bersama (SP, 102) . Kalimat di atas d ikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena mempunyai pertautan yaitu berjuang senasib sepenanggungan, bekerja kerasbahu membahu hal itu diwujudkan pada suatu momen persahabatan.momen persahabatan juga diwujudkan dengan tidur sebantal, makan sepiring, dan susah senang bersama. Itulah pertautan dalam kalimat di atas.
3) Bahkan ketika nenek - nenek dirampok, dicabuli, dan dibunuh aku telah menjadi seperti orang kota kebanyakan (SP, 236) . Kalimat di atas dikategorikan sebagai gaya bahasa alegori karena mempunya i pertautan yaitu dirampok, dicabuli, dan dibunuh yang di alami oleh seorang nenek - nenek.
0 Komentar untuk "Metafora Pada Teks SANG PEMIMPI dan Maknanya"
Silakan Tulis KOMENTAR yang tidak mengandung SARA DAN P*RN*GRAFI.