Guruberbahasa.com- Pengertian Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Karya tulis ilmiah (KTI) merupakan karya hasil pemikiran atau hasil penelitian yang ditulis secara sistematis, rasional, logis, objektif, analitis, dan konsisten (taat azas) dan netral . Pemaparan karya ilmiah ditulis secara mendalam dengan menggunakan konsep berfikir analisitik untuk menjelaskan "mengapa" atau "bagaimana" suatu topik permasalahan itu terjadi dan bagaimana cara pemecahannya. Pemaparan karya ilmiah disusun secara sistematis dengan menggunakan alur berpikir logis yang runtut dan terarah. Hasil pemikiran atau penelitian ditulis secara objektif yaitu mengungkap fakta apa adanya dengan menggunakan berbagai dukungan informasi yang relevan. Karya tulis akan dinilai berbobot ilmiah apabila ditulis dengan menggunakan bahasa baku yaitu bahasa yang biasa digunakan oleh lembaga formal. Pemikiran dan istilah yang digunakan dalam karya ilmiah selalu konsisten, taat kepada peraturan penulisan ilmiah.
Suroso (2004) men jelaskan bahwa karya tulis ilmiah memiliki ciri - ciri objektif, rasional, kritis, reserved. (1) objective , yaitu karya ilmiah dikembangkan dari keadaan yang tampak nyata; (2) rational , yaitu menggunakan cara berfikir yang sesuai dengan kaidah ilmu yang ditulis; (3) kritis terhadap hal - hal yang dianggap telah menyimpang dan kritis menyampaikan ide - ide baru yang brilliant untuk mengatasi permasalahan; (4) reserved , menahan diri, hati - hat i, jujur, lugas dan tidak menyertakan motif - motif pribadi untuk kepentingan tertentu . Pengutipan sumber disertai dengan identitas sumber yang jelas.
Karya tulis ilmiah pada umumnya berbentuk makalah/artikel, laporan kegiatan (PI, KKN ) , skripsi, tugas akhir, laporan penelitian, dsb. Kalangan akademisi dituntut membuat KTI untuk memenuhi sebagian tugas belajar, presentasi makalah dalam seminar, publikasi hasil penelitian atau menyampaikan hasil pemikiran melalui media cetak.
Menulis ilmiah berbeda denga n mengarang fiksi , meskipun keduanya memiliki banyak persamaan. Kegiatan menulis ilmiah sering diasosiasikan dengan ilmu yang bersifat faktual, sedangkan kegiatan mengarang fiksi selalu diasosiasikan dengan karya sastra (Kamandobat, 2007). Dengan kata lain , kegiatan menulis ilmiah mutlak membutuhkan studi ilmiah yang didukung data dan fakta sedangkan kegiatan mengarang fiksi tidak selalu perlu.
Karya tulis disajikan dengan bahasa ilmiah yang baku atau formal sedangkan karangan fiksi disajikan dengan bahasa populer yang sering digunakan dalam komunikasi sehari - hari. Hasil karangan fiksi menghasilkan karya tulis berbentuk seperti cerpen, novel, puisi dan karya tulis yang bersifat menghibur. Karya tulis ilmiah bertujuan untuk memberi informasi bukan untuk mem pengaruhi dan memaksa pembaca agar mengikuti jalan pemikiran pribadi sang penulis.
Bahasa yang digunakan rasional atau tidak mengikutsertakan perasaan penulis ketika sedang menyoroti sebuah masalah. Karya tulis yang memasukkan unsur - unsur kepentingan priba di misalnya dengan menggunakan kata - kata ’menurut penulis ...’ Menyoroti sebuah masalah secara kritis, tidak hanya mengekor pendapat orang lain. Sifat kritis akan terlihat jelas ketika penulis sedang menguraikan pemecahan masalah dengan menggunakan anali sis yang mengkaji bagian - bagian pokok secara lengkap dan pasti. Artikel ilmiah bersifat netral yaitu tidak memandang sesuatu secara berlebih - lebihan baik positif atau negatif Selain dua bentuk karya tulis yang disebutkan di atas juga masih terdapat karya t ulis ilmiah populer. Karya tulis ilmiah populer merupakan perpaduan antara model penulisan populer dan ilmiah.
Berdasarkan tingkat kerumitannya, karya tulis ilmiah populer memiliki bobot yang lebih ringan. Istilah ini mengacu pada tulisan yang bersifat ilm iah, namun menggunakan bahasa yang mudah dimengerti. Bahasa yang digunakan cenderung lebih bebas. Karya tulis ilmiah populer banyak dimuat pada terbitan harian dengan sasaran pembaca masyarakat umum. Dari berbagai karakteristik karya tulis ilmiah, popular dan fiksi yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa karya tulis ilmiah memiliki bobot yang paling berat. Karya tulis ilmiah menuntut kedalaman isi, memerlukan kajian teori dan studi lapangan.
Oleh sebab itu, agar dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang berbobot maka perlu dipelajari teknik - teknik penulisan karya ilmiah , ragam bahasa ilmiah dan tata tulis yang baku. Meskipun bobot karya tulis berbeda - beda, bukan berarti karya tulis yang berbobot lebih penting dari karya tulis yang lain. Masing - masing penulis mempunyai kepentingan, kepuasan dan sasaran berbeda. Bagi k alangan akademisi, karya tulis ilmiah lebih penting dikuasai daripada karya tulis yang lain. Bagi kelompok sastrawan, karya - kar ya fiksi yang dihasilkan lebih memuaskan hatinya dari pada karya tulis lainnya. Bagi kalangan jurnalis, membuat karya populer yang disukai banyak pembaca menjadi sasaran utama karyanya.
Tag :
Karya Ilmiah
0 Komentar untuk "Pengertian Karya Tulis Ilmiah (KTI)"
Silakan Tulis KOMENTAR yang tidak mengandung SARA DAN P*RN*GRAFI.