Guruberbahasa.com- Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi
a) Tindak Tutur Lokusi
Tindak tutur lokusi adalah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. Makna
tuturan yang disampaikan biasanya adalah sebuah fakta atau keadaan yang sebenarnya. Dalam tindak tutur lokusi, informasi yang disampaikan adalah yang sebenarnya. Tindak tutur ini tidak mengandung makna tersembunyi dibalik tuturanya dan tidak menghendaki adanya suatu tindakan atau efek tertentu dari mitra tuturnya.
Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
“Ikan paus adalah binatang menyusui”.
Tuturan tersebut diujarkan semata - mata untuk mengatakan sesuatu (lokusi), tanpa maksud untuk melakukan sesuatu (ilokusi ), apalagi mempengaruhi mitra tuturnya (perlokusi). Informasi yang dituturkan pada contoh (3) berupa penyampaian sebuah fakta, bahwa Ikan Paus tergolong dalam jenis binatang mamalia.
b) Tindak Tutur Ilokusi
Tuturan selain berfungsi untuk menyampaikan atau menginformasikan sesuatu, juga dapat melakukan sesuatu. Tindak tutur ilokusi merupakan tindak tutur yang mengandung makna tersembunyi atau makna lain yang dikehendaki oleh penutur terhadap mitra tutur.
Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
“Rambutmu sudah panjang”.
Tuturan di atas apabila dituturkan oleh seorang laki - laki kepada pacarnya di mak sudkan untuk menyatakan kekaguman, akan tetapi apabila dituturkan oleh seorang ibu kepada anak lelakinya atau o leh seorang istri kepada suaminya, kalimat ini dimak sudkan untuk menyuruh atau memerintah agar sang anak atau suami memotong rambutnya.
c) Tindak Tutur Perlokusi
Dalam mengatakan sesuatu, bila sebuah tuturan menimbulkan efek atau hasil pada mitra tutur, tinda k tutur ini disebut dengan tindak tutur perlokusi. Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang menghendaki adanya efek atau hasil dari sebuah tuturan.
Sebagai contoh, perhatikan tuturan di bawah ini:
‘’Rumahnya jauh’’.
Tuturan tersebut diujarkan oleh penutur kepada ketua perkumpulan. Makna ilokusi nya adalah penutur ber mak sud menyampaikan bahwa orang yang dibicarakan tidak dapat terlalu aktif di dalam organisasinya, adapun efek perlokusi yang diharapkan oleh penutur adalah agar ketua perkumpulan tidak t erlalu banyak memberikan tugas kepada orang yang dibicarakan tersebut.
Berikut ini merupakan contoh ketiga tindak tutur di atas dalam bahasa Prancis:
‘’La séance est ouverte.’’
artinya: ‘’Sidang dibuka.’’
Tuturan di atas diujarkan oleh seorang hakim di sebuah persidangan, di dalam ruang sidang, ketika menyatakan sidang telah dibuka. Tuturan La séance est ouverte pada contoh itu memiliki tiga makna , yaitu makna lokusi ( makna sebenarnya ), makna ilokusi ( makna tersirat), dan makna perlokusi (efek dari tuturan). Secara lokutif contoh itu menyampaikan kepada mitra tutur (peserta sidang) bahwa sidang telah dibuka. Sedangkan sec ara ilokutif contoh itu menginformasikan kepada mitra tutur bahwa sidang akan dimulai dan penutur mengharapkan mitra tutur untuk diam. Adapun efek yang dikehendaki oleh penutur (perlokusi) yaitu mitra tutur dapat melaksanakan apa yang dikehendaki oleh penutur yaitu penutur diam dan mengikuti sidang dengan tertib.
Tag :
Tindak Tutur
0 Komentar untuk "Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi"
Silakan Tulis KOMENTAR yang tidak mengandung SARA DAN P*RN*GRAFI.