Guruberbahasa.com/majas
1) Tropen
Tropen ialah gaya bahasa yang menggunakan kata atau istilah lain dengan makna sejajar.
Contoh:
a. Pikirannya melambung tinggi (sejajar dengan memikirkan yang hebat-hebat)
b. Berhari-hari adikku terbenam dengan buku. (sejajar dengan tekun belajar).
c. Arman terpaksa menjual suaranya untuk membiayai kuliah. (sejajar dengan menyanyi).
2) Simbolik
Simbolik ialah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol (lambang) benda, binatang, atau tumbuhan.
Contoh:
a. Lintah darat harus dibasmi. (lintah darat simbol pemeras, rentenir)
b. Si jago merah mengamuk lagi. (jago merah simbol api)
c. Jangan percaya kepada buaya barat. (buaya darat simbol si hidung belang)
3) Antonomasia
Antonomasia ialah gaya bahasa yang menggunakan kata (sebutan) tertentu untuk menggantikan nama orang atau sebaliknya.
Contoh:
a. Si gemuk bermain sepakbola. (maksudnya: Burhan yang gemuk bermain sepakbola)
b. Kartini ialah Srikandi Indonesia. (maksudnya: Kartini seperti Srikandi, tokoh wanita dalam pewayangan)
c. Si Burun Merak (maksudnya: Si Burung Merak sebutan untuk W.S. Rendra)
4) Alusio
Alusio ialah gaya bahasa yang menggunakan ungkapan, peribahasa, atau sampiran atau sampiran pantun secara lazim.
Contoh:
a. Petugas itu dijadikan kambing hitam.
b. Petugas ketertiban sedang mengatur pedagang kaki lima.
c. Jangan ada lagi peperangan di antara bangsa-bangsa karena kalah dan menang sama-sama jadi abu.
5) Eufimisme
Eufimisme ialah gaya bahasa yang menggunakan kata atau kelompok kata penghalus.
Contoh:
a. Beberapa anak di daerah pegunungan mengalami gizi buruk. (gizi buruk penghalus dari busung lapar)
b. Ibunya sudah tidak ada di tengah-tengah kita. (tidak ada di tengah-tengah kita penghalus dari sudah meninggal)
c. Ia sedang ke kamar belakang. (kamar belakang penghalus dari WC)
6) Litotes
Litotes ialah gaya bahasa yang menggunakan kata berlawanan untuk merendahkan diri.
Contoh:
a. Ayo, mampir ke gubuk kami. (sebenarnya rumah)
b. Mohon Anda mau menerima bingkisan baju jelek ini sebagai kenangan. (sebenarnya baju bagus)
c. Jika pergi ke Puncak, mampirlah ke pondokku. (sebenarnya villa).
7) Hiperbola
Hiperbola ialah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan.
Contoh:
a. Tawanya menggelegar hingga membelah bumi.
b. Setiap menjelang lebaran harga sembako kian melangit.
c. Hatiku tersayat-sayat mendengar kabar itu.
8) Perifrasis
Perifrasis ialah gaya bahasa yang menggantikan suatu kata atau kelompok kata dengan kata atau kelompok kata lain. Kata atau kelompok kata itu biasanya berupa nama tempat, nama negara, nama benda, dan nama sifat.
Contoh:
a. Aku merasa senang dapat belajar di kota pelajar. (Yogyakarta)
b. Ayah berangkat kerja ketika ufuk di sebelah timur. (matahari terbit)
c. Indonesia menerima bantuan korban bencana Tsunami Aceh dari negeri matahari terbit. (Jepang)
9) Personifikasi
Personifikasi ialah gaya bahasa yang menggambarkan benda mati seolah-olah benda hidup atau bernyawa.
Contoh:
a. Buih laut menjilat pantai.
b. Gunung-gunung yang tinggi pada umumnya berselimutkan salju.
c. Nyiur melambai-lambai memanggil beta untuk mendekat ke pantai.
10) Sinekdoke
Sinekdoke ialah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian, tetapi yang dimaksud ialah seluruh bagian atau sebaliknya. Sinekdoke dapat dibagi menjadi, pars prototo dan totem proparte.
a. Pars prototo ialah gaya bahasa yang menyatakan sebagian, tetapi untuk seluruh bagian.
Contoh:
1) Sudah lama Anton tidak kelihatan batang hidungnya. (bukan hanya batang hidung Anton, melainkan juga badannya secara utuh)
2) Setiap kepala harus membayar uang dua puluh ribu rupiah. (setiap kepala-setiap orang)
3) Ibu membeli lima biji jeruk manis. (bukan hanya bijinya, melainkan sekaligus buahnya)
b. Totem proparte ialah gaya bahasa yang menyatakan seluruh bagian untuk sebagian.
Contoh:
1) Italia menjadi juara pada Piala Dunia 2006. (maksudnya hanya pemain sepakbola Italia, bukan seluruh rakyat Italia)
2) Flu burung menyerang Indonesia. (maksudnya penyakit flu burung menyerang beberapa orang Indonesia)
3) Dunia menghadapi serangan teroris. (maksudnya hanya beberapa negara menghadapi serangan teroris)
11) Metonomia
Metonomia ialah gaya bahasa yang menggunakan suatu nama barang, tetapi yang dimaksud ialah benda lain.
Contoh:
a. Tolong belikan aku jarum. (maksudnya rokok)
b. Setiap berangkat kerja ia naik honda. (maksudnya motor)
c. Setiap hari aku minum aqua. (maksudnya ialah air minum)
12) Alegori
Alegori ialah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam secara utuh.
Contoh:
a. Berhati-hatilah mendayung perahu dan memegang kemudi dalam mengarungi samudera. (mendayung perahu diumpamakan pengantin pria, memegang kemudi diumpamakan pengantin wanita, mengarungi samudera diumpamakan menempuh kehidupan baru)
b. Keduanya harus seia sekata dalam meluruskan jalannya perahu. (maksudnya harus bekerja sama antara suami dan istri dalam menempuh kehidupan)
c. Keduanya selamatlah sampai di pantai yang dituju. (maksudnya mencapai kehidupan yang bahagia)
13) Metafora
Metafora ialah gaya bahasa yang menggunakan kata atau kelompok kata dengan arti bukan sesungguhnya untuk membandingkan suatu benda dengan benda lainnya.
Contoh:
a. Si jantung hatinya telah pergi tanpa pesan. (jantung hati = kekasih)
b. Pada bulan purnama ini sang dewi malam muncul di ufuk timur. (dewi malam = bulan)
c. Kakaknya menjadi tulang punggung dalam keluarganya. (tulang punggung = tumpuan harapan)
14) Simile
Simile ialah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata pembanding, antara lain seperti, bak, umpama, laksana, bagaikan.
Contoh:
a. Watak kedua orang kakak dan adik itu seperti bumi dan langit.
b. Kedua anak itu selalu berkelahi bak anjing dan kucing.
c. Wajah kedua orang itu bagaikan pinang dibelah dua.
1) Tropen
Tropen ialah gaya bahasa yang menggunakan kata atau istilah lain dengan makna sejajar.
Contoh:
a. Pikirannya melambung tinggi (sejajar dengan memikirkan yang hebat-hebat)
b. Berhari-hari adikku terbenam dengan buku. (sejajar dengan tekun belajar).
c. Arman terpaksa menjual suaranya untuk membiayai kuliah. (sejajar dengan menyanyi).
2) Simbolik
Simbolik ialah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol (lambang) benda, binatang, atau tumbuhan.
Contoh:
a. Lintah darat harus dibasmi. (lintah darat simbol pemeras, rentenir)
b. Si jago merah mengamuk lagi. (jago merah simbol api)
c. Jangan percaya kepada buaya barat. (buaya darat simbol si hidung belang)
3) Antonomasia
Antonomasia ialah gaya bahasa yang menggunakan kata (sebutan) tertentu untuk menggantikan nama orang atau sebaliknya.
Contoh:
a. Si gemuk bermain sepakbola. (maksudnya: Burhan yang gemuk bermain sepakbola)
b. Kartini ialah Srikandi Indonesia. (maksudnya: Kartini seperti Srikandi, tokoh wanita dalam pewayangan)
c. Si Burun Merak (maksudnya: Si Burung Merak sebutan untuk W.S. Rendra)
4) Alusio
Alusio ialah gaya bahasa yang menggunakan ungkapan, peribahasa, atau sampiran atau sampiran pantun secara lazim.
Contoh:
a. Petugas itu dijadikan kambing hitam.
b. Petugas ketertiban sedang mengatur pedagang kaki lima.
c. Jangan ada lagi peperangan di antara bangsa-bangsa karena kalah dan menang sama-sama jadi abu.
5) Eufimisme
Eufimisme ialah gaya bahasa yang menggunakan kata atau kelompok kata penghalus.
Contoh:
a. Beberapa anak di daerah pegunungan mengalami gizi buruk. (gizi buruk penghalus dari busung lapar)
b. Ibunya sudah tidak ada di tengah-tengah kita. (tidak ada di tengah-tengah kita penghalus dari sudah meninggal)
c. Ia sedang ke kamar belakang. (kamar belakang penghalus dari WC)
6) Litotes
Litotes ialah gaya bahasa yang menggunakan kata berlawanan untuk merendahkan diri.
Contoh:
a. Ayo, mampir ke gubuk kami. (sebenarnya rumah)
b. Mohon Anda mau menerima bingkisan baju jelek ini sebagai kenangan. (sebenarnya baju bagus)
c. Jika pergi ke Puncak, mampirlah ke pondokku. (sebenarnya villa).
7) Hiperbola
Hiperbola ialah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan.
Contoh:
a. Tawanya menggelegar hingga membelah bumi.
b. Setiap menjelang lebaran harga sembako kian melangit.
c. Hatiku tersayat-sayat mendengar kabar itu.
8) Perifrasis
Perifrasis ialah gaya bahasa yang menggantikan suatu kata atau kelompok kata dengan kata atau kelompok kata lain. Kata atau kelompok kata itu biasanya berupa nama tempat, nama negara, nama benda, dan nama sifat.
Contoh:
a. Aku merasa senang dapat belajar di kota pelajar. (Yogyakarta)
b. Ayah berangkat kerja ketika ufuk di sebelah timur. (matahari terbit)
c. Indonesia menerima bantuan korban bencana Tsunami Aceh dari negeri matahari terbit. (Jepang)
9) Personifikasi
Personifikasi ialah gaya bahasa yang menggambarkan benda mati seolah-olah benda hidup atau bernyawa.
Contoh:
a. Buih laut menjilat pantai.
b. Gunung-gunung yang tinggi pada umumnya berselimutkan salju.
c. Nyiur melambai-lambai memanggil beta untuk mendekat ke pantai.
10) Sinekdoke
Sinekdoke ialah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian, tetapi yang dimaksud ialah seluruh bagian atau sebaliknya. Sinekdoke dapat dibagi menjadi, pars prototo dan totem proparte.
a. Pars prototo ialah gaya bahasa yang menyatakan sebagian, tetapi untuk seluruh bagian.
Contoh:
1) Sudah lama Anton tidak kelihatan batang hidungnya. (bukan hanya batang hidung Anton, melainkan juga badannya secara utuh)
2) Setiap kepala harus membayar uang dua puluh ribu rupiah. (setiap kepala-setiap orang)
3) Ibu membeli lima biji jeruk manis. (bukan hanya bijinya, melainkan sekaligus buahnya)
b. Totem proparte ialah gaya bahasa yang menyatakan seluruh bagian untuk sebagian.
Contoh:
1) Italia menjadi juara pada Piala Dunia 2006. (maksudnya hanya pemain sepakbola Italia, bukan seluruh rakyat Italia)
2) Flu burung menyerang Indonesia. (maksudnya penyakit flu burung menyerang beberapa orang Indonesia)
3) Dunia menghadapi serangan teroris. (maksudnya hanya beberapa negara menghadapi serangan teroris)
11) Metonomia
Metonomia ialah gaya bahasa yang menggunakan suatu nama barang, tetapi yang dimaksud ialah benda lain.
Contoh:
a. Tolong belikan aku jarum. (maksudnya rokok)
b. Setiap berangkat kerja ia naik honda. (maksudnya motor)
c. Setiap hari aku minum aqua. (maksudnya ialah air minum)
12) Alegori
Alegori ialah gaya bahasa yang membandingkan kehidupan manusia dengan alam secara utuh.
Contoh:
a. Berhati-hatilah mendayung perahu dan memegang kemudi dalam mengarungi samudera. (mendayung perahu diumpamakan pengantin pria, memegang kemudi diumpamakan pengantin wanita, mengarungi samudera diumpamakan menempuh kehidupan baru)
b. Keduanya harus seia sekata dalam meluruskan jalannya perahu. (maksudnya harus bekerja sama antara suami dan istri dalam menempuh kehidupan)
c. Keduanya selamatlah sampai di pantai yang dituju. (maksudnya mencapai kehidupan yang bahagia)
13) Metafora
Metafora ialah gaya bahasa yang menggunakan kata atau kelompok kata dengan arti bukan sesungguhnya untuk membandingkan suatu benda dengan benda lainnya.
Contoh:
a. Si jantung hatinya telah pergi tanpa pesan. (jantung hati = kekasih)
b. Pada bulan purnama ini sang dewi malam muncul di ufuk timur. (dewi malam = bulan)
c. Kakaknya menjadi tulang punggung dalam keluarganya. (tulang punggung = tumpuan harapan)
14) Simile
Simile ialah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata pembanding, antara lain seperti, bak, umpama, laksana, bagaikan.
Contoh:
a. Watak kedua orang kakak dan adik itu seperti bumi dan langit.
b. Kedua anak itu selalu berkelahi bak anjing dan kucing.
c. Wajah kedua orang itu bagaikan pinang dibelah dua.
Tag :
Majas
0 Komentar untuk "Jenis-Jenis Gaya Bahasa Perbandingan dan Contohnya"
Silakan Tulis KOMENTAR yang tidak mengandung SARA DAN P*RN*GRAFI.