Guruberbahasa.com/majas
1) Ironi
Ironi ialah gaya bahasa yang halus.
Contoh:
a. Harum benar baumu, sudah dua hari kamu belum mandi.
b. Badanmu amat gemuk. Berapa hari kamu tidak makan?
c. bagus, nilai rapormu berwarna-warni.
2) Sinisme
Sinisme ialah gaya bahasa yang agak kasar.
Contoh:
a. Harum benar bau badanmu, tolong agak menjauh.
b. Suaranya merdu sekali hingga memecahkan anak telingaku.
c. Aku muak setiap melihat tampangnya.
3. Sarkasme
Sarkasme ialah gaya bahasa sindiran yang sangat kasar.
Contoh:
a. Benar-benar kamu badak.
b. Dasar binatang, goblok kau.
c. Hai binatang, keluarlah kamu dari ruangan ini.
4) Antifrasis
Antifrasis ialah gaya bahasa ironi dengan kata atau kelompok kata yang maknanya berlawanan.
Contoh:
a. ”Lihatlah si gendut ini”, ketika si kurus datang.
b. ”Diam. Si ceking datang,” kata Adi ketika Totok yang berbadan gemuk tiba.
c. ”Itu dia, si miskin sudah datang,” kata ibu ketika Paman yang kaya itu datang ke rumah.
5) Inuendo
Inuendo ialah gaya bahasa sindiran yang mengecilkan kenyataan sebenarnya.
Contoh:
a. Adikku terserang penyakit mata lantaran melihat orang berpenyakit mata.
b. Jangan heran bahwa ia menjadi kaya karena pelit.
c. Wajar saja ia menjadi orang kaya karena melakukan sedikit korupsi.
1) Ironi
Ironi ialah gaya bahasa yang halus.
Contoh:
a. Harum benar baumu, sudah dua hari kamu belum mandi.
b. Badanmu amat gemuk. Berapa hari kamu tidak makan?
c. bagus, nilai rapormu berwarna-warni.
2) Sinisme
Sinisme ialah gaya bahasa yang agak kasar.
Contoh:
a. Harum benar bau badanmu, tolong agak menjauh.
b. Suaranya merdu sekali hingga memecahkan anak telingaku.
c. Aku muak setiap melihat tampangnya.
3. Sarkasme
Sarkasme ialah gaya bahasa sindiran yang sangat kasar.
Contoh:
a. Benar-benar kamu badak.
b. Dasar binatang, goblok kau.
c. Hai binatang, keluarlah kamu dari ruangan ini.
4) Antifrasis
Antifrasis ialah gaya bahasa ironi dengan kata atau kelompok kata yang maknanya berlawanan.
Contoh:
a. ”Lihatlah si gendut ini”, ketika si kurus datang.
b. ”Diam. Si ceking datang,” kata Adi ketika Totok yang berbadan gemuk tiba.
c. ”Itu dia, si miskin sudah datang,” kata ibu ketika Paman yang kaya itu datang ke rumah.
5) Inuendo
Inuendo ialah gaya bahasa sindiran yang mengecilkan kenyataan sebenarnya.
Contoh:
a. Adikku terserang penyakit mata lantaran melihat orang berpenyakit mata.
b. Jangan heran bahwa ia menjadi kaya karena pelit.
c. Wajar saja ia menjadi orang kaya karena melakukan sedikit korupsi.
Tag :
Majas
0 Komentar untuk "Jenis-Jenis Gaya Bahasa Sindiran dan Contohnya"
Silakan Tulis KOMENTAR yang tidak mengandung SARA DAN P*RN*GRAFI.