Guruberbahasa.com/idiom
Yang dimaksud idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, dan kalimat) yang maknanya tidak dapat ”diramalkan” dari makna leksikal unsur-unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut.
Umpamanya, menurut kaidah gramatikal kata-kata ketakutan, kesedihan, keberanian, dan kebimbangan memiliki makna hal yang diesbut bentuk dasarnya.. Begitu juga frase rumah kayu bermakna ’rumah yang terbuat dari kayu’; tetapi frase rumah batu selain bermakna gramatikal ’rumah yang terbuat dari batu’ juga memiliki makna lain yaitu ’pegadaian’ atau ’rumah gadai’. Contoh lain frase menjual sepeda bermakna si pembeli menerima sepeda dan si penjual menerima uang; frase menjual rumah bermakna ’si pembeli menerima rumah dan si penjual menerima uang’; tetapi konstruksi menjual gigi bukan bermakna si pembeli menerima gigi dan si penjual menerima uang; melainkan bermakna ’tertawa keras-keras’.
Jadi dalam contoh di atas frase menjual gigi dalam bahasa Indonesia dewasa ini tidak memiliki makna gramatikal, melainkan hanya memilki makna idiomatikal. Begitu juga dengan frase rumah batu, meja hijau, dan menbanting tulang.
Karena makna idiom tidak lagi berkaitan dengan makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsurnya, maka bentuk-bentuk idiom ini ada juga yang menyebutkan sebagai satuan-satuan leksikal tersendiri yang maknanya juga merupakan makna leksikal dari satuan tersebut. Jadi, menjual gigi adalah sebuah leksem dengan makna ’tertawa keras-keras’, membanting tulang adalah sebuah leksem dengan makna ’bekerja keras’, dan meja hijau adalah sebuah leksem dengan makna ’pengadilan’.
Perlu diketahui juga adanya dua macam bentuk idiom dalam bahasa Indonesia yaitu: Idiom penuh dan idiom sebagian. Idiom penuh adalah idiom yang unsur-unsurnya secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna, seperti yang sudah kita lihat pada contoh membanting tulang, menjual gigi, dan meja hijau di atas. Sedang pada idiom sebagian masih ada unsur yang memilki makna leksikalnya sendir, misalnya daftar hitam yang berarti ’daftar yang berisi nama-nama orang yang dicurigai/dianggap bersalah’, koran kuning yang berarti koran yang seringkali memuat berita sensasi’, dan menunjukkan gigi yang berarti ’ menunjukkan kekuasaan’. Kata daftar, koran, dan menunjukkan pada idiom-idiom tersebut masih memiliki makna leksikal, yaitu ’daftar’, ’koran’, dan ’menunjukkan’, yang bermakna idiomatikal hanyalah kata-kata hitam, kuning, dan gigi dari idiom-idiom tersebut.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa makna idiomatikal adalah makna sebuah satuan bahasa (entah kata, frase, atau kalimat) yang ”menyimpang” dari makna leksikal atau makna gramatikal unsur-unsur pembentuknya. Untuk mengetahui makna idiom sebuah kata (frase atau kalimat) tidak ada jalan lain selain mencarinya di dalam kamus.
Tag :
Ungkapan
0 Komentar untuk "Pengertian Idiom atau Ungkapan yang Benar"
Silakan Tulis KOMENTAR yang tidak mengandung SARA DAN P*RN*GRAFI.