Morfologi merupakan cabang linguistik yang mengkhususkan perhatiannya pada morfem dan kata. Tujuan kajiannya diarahkan pada mengetahui bagaimana pembentukan sebuah morfem atau kata dan bagaimana pula kedua bentuk satuan bahasa itu mengalami perubahan perubahan.
Morfem (morpheme) dianggap sebagai satuan gramatikal terpenting yang mendasari terjadinya proses pembentukan suatu kata. Morfem pada umumnya terbagi atas dua bagian utama, yaitu morfem bebas dan morfem terikat.
Beberapa ahli morfologi mengusulkan penambahan klasifikasi morfem menjadi: morfem segmental dan suprasegmental, morfem bermakna leksikal dan tak bermakna leksikal, morfem utuh dan terbelah, morfem monofonemis dan polifonemis, morfem aditif, replasif, substraktif (Oka, 1994:153-158).
Namun, pada dasarnya klasifikasi tersebut dikembangkan dari dua jenis morfem pertama.
1. Morfem bebas (free morpheme) yaitu morfem yang tidak terikat oleh satuan lain. Morfem ini mampu berdiri sendiri dan memiliki arti yang lengkap dan utuh. Oleh karena itu, morfem ini juga dikatakan sebagai kata asal/dasar. Contoh, mandi,jatuh, dsb.
2. Morfem terikat (bound morpheme) dimaknai sebagai satuan yang tidak mampu berdiri sendiri. Kehadirannya selalu melekat pada konstruksi lain yang lebih besar, misalnya kata dasar. Pola perekatan antara morfem terikat dengan kata dasar inilah yang dinamakan proses afiksasi. Contoh morfem terikat di antaranya: prefiks (ke,pe,dsb), sufiks (an,wan,dsb), dan infiks (er,el, in (8J), dan konfiks (per-an, ke-an, dsb).
Klasifikasi Kata
Kata (word, tembung) dianggap sebagai satuan bahasa yang lebih mandiri. Bebas dan memiliki makna yang utuh dan lengkap. Kata bisa terdiri atas satu morfem, bisa juga lebih. Kata yang berujud satu morfem disebut sebagai kata dasar atau morfem sederhana (simple morpheme), sedangkan yang lebih disebut kata berimbuhan atau morfem komplek (complex morpheme).
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk asal. Konstruksinya dihitung punya satu morfem saja. Contoh: setu, lurah, ikiur, dsb. Sementara kata berimbuhan, jadian dianggap memiliki lebih dari satu morfem (morfem bebas dan morfem terikat). Contoh: persatuan (punya 2 morfem, yaitu satu sebagai morfem asal dan per-an sebagai morfem konfiks) .
Sementara itu, menurut Aristoteles kata dapat dikategorikan ke dalam 10 kelas jenis (kelas kata); yaitu verba, nomina, pronomina, numeralia, adjektiva, adverbia, interjeksi, preposisi, konjungsi, dan partikel.
1. Verba (kata kerja), contoh: menulis, makan, berlari
2. Nomina (kata benda), contoh: rumah, motor, departemen.
3. Pronomina (kata ganti), contoh: saya, engkau, mereka.
4. Numeralia (kata bilangan), contoh: satu, sejuta, setengah.
5. Adjektiva (kata sifat), contoh: cantik, dalam, pandai
6. Adverbia (kata keterangan), contoh: agak, hanya, sebenarnya
7. Interjeksi (kata seru), contoh:aduh, Iho, hore
8. Preposisi (kata depan), contoh: di, ke
9. Konjungsi (kata sambung), contoh: dan, dengan
10.Partikel (kata sandang), contoh: sang, si, hyang
Tag :
Morfem
0 Komentar untuk "Pengertian Morfem dan Jenis-Jenis Morfem Lengkap"
Silakan Tulis KOMENTAR yang tidak mengandung SARA DAN P*RN*GRAFI.